(Fisiologi tumbuhan) Dormansi Karena kulit biji yang keras

    Dalam perkecambahan dari beberapa tanaman memiliki hal yang unik ialah proses dalam perkecambahan biji. Beberapa tanaman memiliki waktu dormansi, sehingga memiliki waktu berkecambah lebih lama. apa itu dormansi ? dormansi ialah suatu keadaan biji mengalami masa tidur yang tidak mengalami masa pertumbuhan. Adapun contohnya tumbuhan yang memiliki masa pertumbuhan yang lama ialah pohon pinang. Adakah solusi untuk mempercepat perkecambahan tersebut ?

    Metode untuk mematahkan dormansi biji salah satunya yaitu dengan perlakuan skarifikasi dan merendam biji dalam air dengan suhu 40-80oC (Saleh et al. 2008). Pengamplasan kulit biji aren mengurangi hambatan mekanis kulit biji untuk berimbibisi, sehingga peningkatan kadar air dapat terjadi lebih cepat pada biji yang diamplas (Widyawati et al. 2008). Perlakuan mekanis (skarifikasi) pada kulit biji dapat dapat dilakukan dengan cara penusukan, penggoresan, pemecahan, pengikiran atau pembakaran, dengan bantuan pisau, jarum, kikir, kertas gosok atau lainnya adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dormansi fisik (Mistian et al. 2012).

    Biji mempunyai sifat dormansi yang disebabkan oleh kulit biji yang keras sehingga untuk mematahkannya diperlukan suatu perlakuan tertentu. Kulit biji kepel yang keras inilah yang menyebabkan perkecambahannya lambat (Isnaeni and Habibah, 2014). Kulit biji adalah struktur penting sebagai suatu pelindung antara embrio dengan lingkungan di luar biji. Kulit biji juga berperan untuk mempengaruhi penyerapan air, pertukaran gas, bertindak sebagai penghambat mekanis dan mencegah adanya zat penghambat yang masuk ke embrio (Miao et al. 2001). 

    Skarifikasi adalah suatu perlakuan atau kegiatan melukai kulit biji dengan benda tajam yang bertujuan agar biji permeabel terhadap air dan gas sehingga mempercepat proses perkecambahan (Widyawati et al. 2008). Pemberian skarifikasi pada biji kepel agar biji kepel yang keras tersebut dapat dengan mudah menyerap air agar imbibisi dapat berlangsung dan proses perkecambahan semakin cepat. Biji yang telah diberi perlakuan skarifikasi akan kehilangan lapisan lignin di kulit biji sehingga bagian endosperm biji akan terbuka, air dapat masuk dari bagian tersebut dengan mudah dan menuju embrio. Air pada embrio inilah yang akan memicu aktifnya hormon dan enzim enzim yang memicu terjadinya perkecambahan (Sutopo 2004).


     Widhityarini et al., (2011) dalam penelitiannya melaporkan bahwa perlakuan terbaik untuk mempercepat perkecambahan benih tanjung ialah dengan perendaman pada larutan KNO3 dengan konsentrasi 0,5% dan konsentrasi KNO3 0,4% yang masing-masing dapat mempercepat perkecambahan benih 63,75 dan 47,75 hari lebih awal dibanding perlakuan tanpa skarifikasi. 

 Jika ingin membaca lebih lengkap silahkan klik link berikut https://my.opendesktop.org/s/nsKt5LiyYA2AGmA

      

SUMBER

Saleh MS, Adelina E, Murniati E & Budiarti T. 2008. Pengaruh skarifikasi dan media tumbuh terhadap viabilitas benih dan vigor kecambah aren. J Ilmu Pertanian Indonesia 13(1): 7-12.

Widyawati N, Tohari, Prapto Y & Issirep S. 2008. Permeabilitas dan perkecambahan biji aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.). J Agron Indonesia 37 (2): 152-158.  

Mistian D, Mariani & Purba E. 2012.Respons perkecambahan benih pinang (Areca cathecu L.) terhadap berbagai skarifikasi dan konsentrasi asam giberelat (GA3). J Online Agroekoteknologi 1(1): 15-25. Miao ZH, Fortune JA, Gallagher J. 2001. Anatomical structure and nutritive value of lupin seed coats. Aust J Agric. Res 52:985-993.

Isnaeni, E. And Habibah, N. (2014) ‘Efektivitas Skarifikasi Dan Suhu Perendaman Terhadap Perkecambahan Biji Kepel [Stelechocarpus Burahol (Blume) Hook. F & Thompson] Secara In Vitro Dan Ex Vitro’, jurnal mipa, 37(2), pp. 105–114

Sutopo L. 2004. Teknologi Benih. Jakarta : PT Grafindo Persada.

Widhityarini AP. 2011. Pematahan Dormansi Benih Tanjung (Mimusops elengi L.) dengan Skarifikasi dan Perendaman Kalium Nitrat. [Jurnal]. Fakultas Pertanian 



Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post